Senin, November 23, 2009

Harga Diri

Sudah lama sekali euy saya ga update, mudah mudahan kali ini di berikan kekuatan untuk menggerak kan jari jari ini hingga tersusun sebuah kalimat yang di harapkan akan mempunya arti dan bermanfaat bagi kita semua…
Harga Diri

Meski kita semua sepakat bahwa harta dan kedudukan bukan jalan satu-satunya untuk mendapatkan respek dari orang lain, kita juga semakin melihat bahwa materi memang sudah jadi tolok ukur untuk banyak situasi. Seakan menjadi sebuah pelecehan sosial dan psikologis atas harga diri kita, bila kita tidak mengikuti arus gaya hidup di masyarakat.

Situasinya sekarang, kita bisa menyaksikan betapa orang bisa lebih takut miskin, lebih mati-matian menimbun harta, menjaga kedudukan dan mengejar pangkat, ketimbang memperjuangkan hati nurani, kekayaan jiwa, bahkan kepentingan negara.

Setiap kita bisa saja terjebak dalam situasi dilematis untuk menjaga "harga diri" ini. Pertanyaannya: maukah anda dibayar untuk menjelekkan nama orang lain? Maukah anda menerima uang bila nama keluarga dipermalukan? Maukah anda melanggar kode etik profesi demi uang? Di sisi lain, kita bisa melihat dan bertanya-tanya: demi apa prajurit kita mempertahankan perbatasan Indonesia dan memperjuangkan Timor-timur sampai kehilangan anggota tubuhnya, bahkan gugur di medan laga? Mengapa ada pegawai yang jujur sampai akhir karirnya dan membiarkan anak istrinya hidup dengan uang belanja yang pas-pasan? Apa beda orang seperti Nelson Mandela dengan kita yang biasa-biasa ini?l

Setelah dipikir-pikir, kualitas karakter seseorang kita lihat ternyata tidak sepenuhnya bergantung dari pendidikan atau lingkungan di mana dia hidup. Tidak jarang kita menemui orang yang pendidikannya rendah, katakanlah para pembantu rumah tangga, tetapi tetap menjaga nilai-nilai kejujuran dan tidak tergoda oleh iming-iming uang di depan mata.

Manusia sebagai mahluk tertinggi yang berakal budi, rasa bangga terhadap diri sendiri justru datang dari minat kita terhadap nilai-nilai kehidupan. Orang yang dangkal dan tidak tahu nilai kehidupan, biasanya tumbuh menjadi pribadi yang tidak punya pegangan dan hanya melihat harta sebagai patokan kesuksesan. Sementara, orang yang berminat pada nilai kehidupan, pasti akan setia pada dirinya sendiri dan otomatis pula akan setia pada lingkungan yang lebih luas, keluarga, profesi, perusahaan, negara bahkan agama.

Pengembangan kualitas pribadi akan kembali ke individu masing-masing. Sebagai individu, kita sendiri yang perlu teguh mereviu apa yang sudah kita lakukan. Apakah hari-hari yang kita lewati sudah "mengisi" kepribadian dan karakter kita sehingga menjadikan kita pribadi kelas satu atau sekedar biasa-biasa saja. Tidak semua orang bisa berkesempatan melakukan refleksi diri dan cukup inteligen untuk mengkonstruksi karakter yang tasteful.

45 komentar:

Ivan Rahmadiawan 23 November 2009 pukul 07.01  

Harga diri tdk dpt di uangan layakx 'barang' ! Nice post bang. Lanjutkan!

Wisata Riau 23 November 2009 pukul 08.26  

Hrga Diri? ga ternilai dah bro...
suara aja klu dijual.. wow... banyak tu penyanyi yg pada kaya,...

elpa 23 November 2009 pukul 10.05  

uang bukan segala2nya,uang tidak bermakna klo harga diri hilang....harga diri tidak ternilai...
tanpa harga diri orang tak akan di pandang walaupun hanya sebelah mata saja,cuma dapat cacimaki...
nice post,tetep semangat...

Unknown 23 November 2009 pukul 10.34  

jadi berapa harganya ya? hmm....harga diri itu gak bisa dibeli lho.

Anonim,  23 November 2009 pukul 10.59  

sekarang memang era materialis, lebih selamat orang yang meletakkan materi bukan dihati tapi cukup di genggaman

andi jie 23 November 2009 pukul 12.17  

klo aq mbak,,,,harga diri aq tdk akn ku jual dengan uang,,,,,,,,,,,,,

wlpun aq susah yang jelas aq tetap dpt dihormati........

Ali Masadi 23 November 2009 pukul 12.42  

sebagai muslim... saya percaya klo kita melandasi semua yg kita lakukan atas dasar ibadah karna Allah.. Insya Allah kemuliaan dari Allah untuk meninggikan derajat kita.. jadi harga diri kita akan di angkat oleh Allah.. dengan landasan ibadah.. insya Allah kejujuran akan menjadi berkah.. kerja keras akan menjadi rahmat..

Khairul Onggon 23 November 2009 pukul 17.35  

Benar.. harga diri tidak boleh dijual beli.. Ianya anugerah yg harus dipelihara :)

Yunna 23 November 2009 pukul 17.56  

harga diri itu milik pribadi. bukan hal yang bisa diumbar dengan seenaknya...

Zahra Lathifa 23 November 2009 pukul 18.37  

wah...review yang menarik ttg harga diri, kenapa terkadang orang lebih memandang dua kata ini sebagai konotasi negatif ya, yg berarti arogansi..."ini berkaitan sama harga diri!", padahal ga selamanya begitu 'kan? nice post bro! makasih ya udah mampir di blog my babies diary..aku follow :) salam hangat

RanggaGoBloG 23 November 2009 pukul 19.04  

harga diri...?? yang saya tau saat ini banyak masyarakat mulai kehilangan harga diri terhadap bangsanya....

Blogger Admin 23 November 2009 pukul 22.52  

harga diri sangatlah mahal dan tak bisa di tukar dengan apapun...pantas di bela sekalipun harus menghela nafas terakhir.......

~Srex~ 24 November 2009 pukul 08.53  

Mmmm...mungkin harus dilihat kasus perkasus jg kontek/wacana nya mas....
Kadang orang berbuat 'lurus' bukan krn masalah harga diri, orang berbuat 'korup' jg karena demi mempertahankan harga dirinya jg bisa.
Tapi yg jelas, perbuatan korup/maksiat itu intinya adlh 'menjual diri kepada setan'.

Frank 24 November 2009 pukul 09.00  

heuehueheue...
membahas harga diri nih xixixi


salam blogger

Dream Competition 24 November 2009 pukul 09.02  

Betul sekali bro begitulah kenyataannya sekarang.Orang lebih memburu uang demi harga diri.Dan sebaliknya orang mau kehilangan harga demi uang.

Belajar SEO 24 November 2009 pukul 12.28  

hese emang mun ngomongkeun harga diri, but tergantung menyikapinya, tergantung menempatkannya dimana juga, terkadang untuk mengangkat harga diri ada kalanya istilah yang entu dinomerdua kan :)

wallohualam

Joddie 24 November 2009 pukul 16.12  

yup.. uang memang utama.. tapi bukan segalanya.. bagaimanapun banyak hal yang lebih berarti dari itu.. nice post bang.. siip!!

attayaya 24 November 2009 pukul 17.54  

harga diri
jangan cuma mengejar harta
lupa ma diri

Pencerah 24 November 2009 pukul 23.31  

kira2 harga diriku brapa ya?

putra 25 November 2009 pukul 20.23  

OK ,, link sudah terpasang di daftar link saya ..
silahkan di cek ...
link back ya ,,,
oya sekalian follow ya ... :)

Laksamana Embun 25 November 2009 pukul 21.55  

Berkujung Bro...
Keman aja nh ga penh2 nongol2

Rubiyant|Photo 26 November 2009 pukul 00.30  

betul sekali....
kualitas karakter seseorang kita lihat ternyata tidak sepenuhnya bergantung dari pendidikan atau lingkungan di mana dia hidup.

Lidya 26 November 2009 pukul 14.54  

kirain udah lupa nulis hehehe

Yolizz 27 November 2009 pukul 12.13  

uang memang penting,, tapi harga diri sama sekali ga bisa dibeli dengan uang!!

mengembalikan jati diri bangsa 28 November 2009 pukul 09.08  

harga diri = harga mati
kalo ada orang yang jual, mati aja deh loh...
hihihihi...

anak tenggarong 29 November 2009 pukul 10.29  

betul banget tu sob,.
O ya sebelumnya salam kanal dari anak Tenggarong.
boleh tukeran Link nga?,. Link dah kupasang,. kalau dah di pasang kasih info ok,. makasih.,

Planet Borneo 29 November 2009 pukul 19.48  

terkadang kita terjebak dalam ego, kekerasan hati dalam sebuah pilihan...yah walau itu banyak tidak cocok dengan hasil akhir yang diharapkan....atau keangkuhan yang membelenggu diri dalam perjalanan bersama waktu....hanya kepasrahan dan kebijakan dalam memilihlah akan mengantarkan orang pada kebenaran dalam hidup...walau pengorbanan termat sakit dan menyayat.....walau harga sebuah kejujuran adalah kematian....namun bijak dalam menilai dan mau mengakui menjadikan manusia itu mengerti apa arti kehidupan ini.....

semoga ini dapat membantu kita untuk merenungi yang namanya hidup

Yanuar Catur 30 November 2009 pukul 13.31  

harga diri harus ditegakkan setinggi-tingginya kawan
asal jangan kebablasan
hehehehe

Bintang 1 Desember 2009 pukul 01.18  

hhhmmmm..harga diriku....mahal loh harganya....

Hendrawan 1 Desember 2009 pukul 19.22  

Ayo harga diri... ada yang paham? tidak usah menebak-nebak harga diri sendiri, itu aja bukan?

Rubiyant|Photo 4 Desember 2009 pukul 22.20  

aku datang lagi ......
kemana aja kok jarang OL....

personal blog 10 Desember 2009 pukul 05.14  

memang banyak yang mengorbankan harga dirinya untuk segentong nasi

T.Yonaskummen 10 Desember 2009 pukul 13.49  

mampir siang hari di rumah sahabat.

YAYAN 15 Desember 2009 pukul 02.42  

pa kabar sob..males update jg ne hehe..

diNa 15 Desember 2009 pukul 08.22  

Harga diri? nomer satu dooongg.. cuma jangan terlalu kaku saja menyikapinya.

~Srex~ 23 Desember 2009 pukul 09.20  

Berkunjung...
Selamat Tahun Baru 1431 H dan 2010 M.
Semoga sehat dan sukses selalu...

aziz miring 25 Desember 2009 pukul 13.54  

mari melakukan refleksi akhir tahun.,.,

Cairns Hotels 13 Januari 2010 pukul 21.45  

memang banyak yang mengorbankan. Pertamaxxx

Thariq 31 Januari 2010 pukul 09.43  

moga kita menjadi orang yang tetap memegang prinsip..bukan demi harga diri di mata manusia..tapi di mata Allah..Amin..

Posting Komentar

Recent Coment

Friends Link

Buku Tamu

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP