Selasa, Juni 09, 2009

LAGI LAGI HELI TNI JATUH

Bencana yang bertubi tubi terus mengguyur negeri ini sekali lagi kecelakaan terjadi, dan menelan korban jiwa. sungguh suatu keadaan yang sangat mengerikan kapal kapal kita satu demi satu hilang karena kecelakaan bukan dalam pertempuran, TNI TNI kita gugur bukan dalam mempertahankan indonesia. sungguh sangat tragis keadaan ini. kecelakaan pesawat milik TNI terjadi. Kali ini helikopter TNI AD jenis Bolkow BO105 bernomor HS7112 jatuh di Cianjur, Jawa Barat, menewaskan dua anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat Brigjen TNI Christian Zebua mengungkapkan, pesawat milik Penerbad TNI AD itu digunakan oleh para anggota Kopassus untuk latihan penyelamatan. ‘’Namun, saat berada di kawasan pegunungan di Pagelaran, heli itu jatuh. Belum diketahui secara pasti mengapa heli itu jatuh. Kemungkinan akibat cuaca buruk, karena cuaca di lokasi saat itu sedang hujan dan angin kencang,’’ katanya di Jakarta, Senin (8/6).
Christian mengungkapkan heli itu ditumpangi lima orang, yang terdiri dari pilot dan co-pilot, serta tiga penumpang. Semua awak pesawat dan penumpang heli adalah anggota Kopassus. Dua penumpang tewas adalah Kolonel Ricky Samuel Komandan Pusat Pendidikan (Danpusdik) Kopassus, Kapten Agung Gunarto kepala Seksi Operasi Pusdik Kopassus, dan co-pilot Lettu Yuli Sasongko.
Lettu Yuli Sasongko, rencananya akan dirujuk ke RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, namun menghembuskan nafas terakhirnya dalam perjalanan. Yuli semula mendapatkan perawatan di RSUD Cianjur, mengingat luka parah, tim medis merujuknya ke Jakarta.
Selang beberapa puluh menit meninggalkan RSUD Cianjur, nyawa Yuli tidak tertolong sehingga jasad korban kembali di bawa ke RSUD Cianjur, guna dimandikan. Sementara itu, jasad Kapten Infanteri Agung Gunarto dan Kapten Infanteri Ricky Samuel dari Pusdik Pasus Batujajar Bandung, sebelum disemayamkan akan dibawa ke Markas Koppasus di Cijantung.
Berdasarkan keterangan pihak keluarga, Agung yang merupakan menantu dari Wakapolda Kalsel ini akan dimakamkan di Cianjur. “Sesuai permintaan istri koban yang asli Cianjur, jasad korban akan dimakamkan di Cianjur,” kata bibi korban Diah Irawati.
Lokasi persis jatuhnya pesawat itu di kampung Cihanjawar, Desa Situang, Pegelaran, Cianjur. Tapi ada yang menyebut lokasi tersebut masuk kampung Cibuni, Rawa Beber. Kapolsek Pagelaran, AKP Basri menduga kecelakaan itu terjadi akibat cuaca buruk. Sebelum jatuh, helikopter latih TNI itu tersangkut di pohon bambu. ‘’Informasi awal, saat itu cuaca buruk, kabut tebal, sehingga heli oleng dan sebelum jatuh, heli sempat terlilit di pohon bambu,’’ ujarnya.
Menurut informasi yang diterima dari warga, saat terjatuh suara keras sempat mengagetkan warga sekitar, sehingga warga berhamburan keluar rumah. Selanjutnya, dibantu warga, petugas segera melakukan evakuasi terhadap korban.
Produksi IPTN
Helikopter jenis NBO-105 dibuat oleh PT Dirgantara Indonesia (IPTN-Red) di bawah lisensi dari MBB (Messerschmitt Bolkow Blohm sekarang Eurocopter) sejak 1976. Total ada 123 heli jenis ini yang diproduksi di Bandung dan digunakan untuk keperluan dalam negeri dan ekspor salah satunya ke Yordania.
Varian yang diproduksi oleh IPTN adalah NBO-105 CB, NBO-105 CBS (versi yang diperpanjang mulai produksi ke-101 dan seterusnya) dan NBO 105S (versi diperpanjang juga). Dari keseluruhan pesawat hanya rotor dan transmisi yang disuplai oleh Jerman.
Pada 19 Maret 2009 lalu PTDI menyerahkan satu unit Helikopter NBO-105 CBS produksi ke-122 kepada TNI-AD yang dilakukan oleh Direktur Utama PTDI Budi Santoso kepada Assisten Logistik KSAD Mayjen TNI Hari Krisnomo SIP di Gedung GPM PTDI Jalan Padjadjaran Kota Bandung.
Helikopter ini merupakan pesawat NBO-105 terakhir dari perjanjian lisensi PTDI dengan MBB. Bagi TNI-AD helikopter buatan PT DI itu merupakan yang ke-25 yang dimilikinya. Penyerahan helikopter kepada TNI AD itu merupakan realisasi dari kontrak pengadaan satu unit helikopter NBO-105 CBS yang ditandatangani pada 13 Desember 2007 antara Mabes TNI Angkatan Darat yang diwakili Pusat Penerbang Angkatan Darat (Puspenerbad) dan PT DI.
Menurut direktur utama PT DI, helikopter NBO-105 mulai diproduksi tahun 1976, sampai saat ini sudah 122 helikopter yang dihasilkan dan dioperasikan oleh sipil maupun militer. Yang dioperasikan TNI AD 24 unit ditambah helikopter NBO-105 terakhir yang diserahkan pada Maret lalu.

76 komentar:

T.Yonaskummen 9 Juni 2009 pukul 10.03  

Turut berduka cita bagi keluarga yang ditinggalkan, semoga TNI akan lebih profesional lagi dalam management alat dan kendaraannya... amin

Yanuar Catur 9 Juni 2009 pukul 10.10  

aduh,,kenapa langit indonesia berkabung lagi??????
hiks..hiks..

RanggaGoBloG 9 Juni 2009 pukul 11.03  

yaah,,, semoga indonesia bisa berkaca dari beberapa kejadian yang telah terjadi... bagi keluarga yang ditinggalkan saya turut berbela sungkawa....

patahati 9 Juni 2009 pukul 11.31  

benar kata orang tua dulu, jangan main2 hujan. tuh kan helinya berhujan2 juga, akhirnya.... indonesia berkabung lagi...semoga tak terulang lagi peristiwa spt itu.

Kharianto 9 Juni 2009 pukul 11.46  

apa barang2 yg ada di indonesia itu sudah tidah tidak layak pakai, pesawat jatuh, heli jatuh, bus meledak, sebenarnya pemerintah kita itu beli barang second kali yah,,,,

Unknown 9 Juni 2009 pukul 11.53  

apakah ini pertanda akhir jaman?

Ali Masadi 9 Juni 2009 pukul 12.09  

iya tuh.. emang udah tanda tanda...

cempaka 9 Juni 2009 pukul 12.17  

iya ya saya heran kenapa sering bngt kapal pada jatuh kaya kena flu burung aja

Abah 9 Juni 2009 pukul 12.19  

AWAS..... hati hati flu burung sedang terjangkit pada burung besi indonesia.
betul tuh kata si cempaka flu burung lagi menyerang kapal indonesia

Dunia Polar 9 Juni 2009 pukul 12.52  

mungkin uda saatnya pesawat/heli yang umurnya uda tua lbh baik di gudangkan aja yah, coz ini masalah nyawa yang tiada harganya.bnr ndak??

Ivan Rahmadiawan 9 Juni 2009 pukul 13.14  

Waduh kenapa yah? Kok terulang lg musibah yg sprti ini!

wisata riau 9 Juni 2009 pukul 13.30  

wew..... jatuh lagi heli ku.... hancur lagi heli ku.... hancurlah sudah... hehehe.. kok kayak lagu dangdut ya bro??

eppie - cool, 9 Juni 2009 pukul 14.03  

kenapa harus fenomena alam yang disalahkan ....koreksi manusia..koreksi

Yunna 9 Juni 2009 pukul 14.09  

Masyaallah... Bencana takpernah berhenti melanda negeri tercinta. yang bisa kita lakukan hanya berdoa dan membantu sebisa kita...

Urmi 9 Juni 2009 pukul 14.36  

I am fine. Though I am unable to understand the language but I liked your blog and became your 121st follower.

merin 9 Juni 2009 pukul 14.41  

Innalillahi...
Mungkin bangsa kita emang lagi diberi cobaan...
mudah2an TNI tabah & cepat berdiri lagi dg tegaknya tanpa ada heli ato pesawat yg jatuh..
Amien

Thx ya,Bunga wat update linknya...
dah bisa diakses...

Dinoe 9 Juni 2009 pukul 14.43  

Turut berduka cita..semoga jgn terjadi tragedi2 seperti ini lagi...nice post..

Ronaldo Rozalino` 9 Juni 2009 pukul 16.31  

Innalillahi Wa Ina ilahi Rajiun.
Turut berduka cita dengan musibah yang terjadi. Semoga yang ditinggalkan mendapat kesabaran dan ketenagan dalam menjalani hidup.

IjoPunkJUtee 9 Juni 2009 pukul 18.23  

Kecelakaan lagi...lagi...dan lagi....
Akankah terus begini...???

Takdir emang kuasa ILLAHI, tapi bukan alasan kita tuk mengabaikan perbaikan toh..??

ucu atan 9 Juni 2009 pukul 20.33  

tentu saja jatuh, lha pemeliharaannya kurang sekali kok

kakara 9 Juni 2009 pukul 20.33  

Innalillahi.. kita mesti sering2 berintrospeksi nh ..

none 9 Juni 2009 pukul 20.55  

mampir balik..
maaf baru bisa berkunjung sekarang :(

attayaya 9 Juni 2009 pukul 20.57  

innalillahi wainna ilaihi rajiun

ajie 9 Juni 2009 pukul 21.55  

innalilahi waina ilahi rajiun
aku turut berduka ya mbak

Pencerah 9 Juni 2009 pukul 22.42  

semoga tidak terulang lagi

ifoell 10 Juni 2009 pukul 00.54  

belum kena tembak kok udah jatuh..
apalagi mau bertempur ma malaysia..
waduh.. gawat nih negaraku.. :-)

visit gorontalo 10 Juni 2009 pukul 00.55  

satu pelajaran bagi pemimpin bangsa ini..
TNI harus di perkuat demi menjaga keutuhan NKRI

Neng Rara 10 Juni 2009 pukul 10.00  

ass.
ke depan, mudah-mudahan tni lebih berbenah baik dari segi prasarana maupun sarananya.
semoga
wassalam

Dinoe 10 Juni 2009 pukul 11.30  

met pagi juga teman...berkunjung sekalian pamitan off ngeblog untuk beberapa hari...salam persahabatan...

EEL'S 10 Juni 2009 pukul 12.37  

Met siaang...,
Sangat prihatin dengan banyaknya musibah pesawat, apalgi korbanya adalh putra-putra terbaik.., turut berduka cita untuk semua kel yang ditinggalkan. Semoga itu semua jadi alarm , untuk banyak berbenah

Seti@wan Dirgant@Ra 10 Juni 2009 pukul 14.06  

sudah saatnya pemerintah peduli akan hal itu,.....

fokuskan anggaran untuk mengganti peralatan yang sudah uzur,....

Itik Bali 10 Juni 2009 pukul 18.31  

Turut berduka cita atas musibah ini
semoga ke depannya TNI kita jauh lebih baik

indra 10 Juni 2009 pukul 18.39  

sudah berulang kali....
semoga TNI bisa belajar...
inalilahi..

Ani 10 Juni 2009 pukul 19.16  

Makasih kunjungan dan komennya. Salam kenal kembali. Iya tuh akhir2 ini byk kecelakaan pesawat. Sampai2 temenku mo pergi naik pesawat jadi ketakutan.

kakve-santi 10 Juni 2009 pukul 19.19  

benar kata KOMPAS..

BISA HABIS PRAJURIT TERLATIH KITA...

reni 10 Juni 2009 pukul 20.07  

Berita duka lagi..... Sedih juga mendengar beritanya.

anazkia 10 Juni 2009 pukul 20.19  

Turut berduka cita...

Salam kenal mbak, setelah lama melihat namanya, kini ku berkunjung ke rumahnya. Salam ukhuwah... :)

Anonim,  10 Juni 2009 pukul 20.50  

ternyata orang non-islam lagi yang kena, ya.. :D

Ankardiansyah Pandu Pradana 10 Juni 2009 pukul 21.05  

saya turut sedih dengan kondisi Indonesia yang begini....

Rubiyant|Photo 10 Juni 2009 pukul 21.35  

Innalillahi wa inna ilaihi raji'un....

Yolizz 10 Juni 2009 pukul 21.45  

turut berduka cita atas musibah ini...

kenapa yah ga pernah belajar dari musibah-musibah yg sebelumnya,, kalo aja bisa dibenahin apa yang kurang mungkin musibah yg sama ga akan terulang dua kali (bahkan lebih)...

oh ya,, thanks dah mampir,, aku follow yah blognya ^^

kucrit 10 Juni 2009 pukul 23.29  

semoga pak TNI tambah berhati-hati dengan kejadian ini... tapi yang namanya Naas, ya gimana lagi.. turut berduka cita saya....

Salam kenal mas...
Matur Tengkiyu telah sudi mampir di rumah saya...

andro_simar 10 Juni 2009 pukul 23.38  

wah,, lagi2 Indonesia ini ya,, kalo ngak pesawat, Kereta api kereta api,, heheh,, sekarang heli lagi,, :D

D'Rimba 11 Juni 2009 pukul 01.04  

Terima kasih atas ulasan bermakna di blogku ya sahabat serumpunku....

Fernanda Ferreira - Ná 11 Juni 2009 pukul 02.18  

Dear friend,
I have seen your comment on a friend's post, hopefuly you understand English.
Of course we can't understand a single word you've written, but we presume you've enjoyed the post.
Feel free to visit us anytime you wish, we love visitors from all over the world.
I'm a friend of D'Rimba for some time now, I hope we can become friends too.

Have a wonderful day.
Fernanda Ferreira

Lala 11 Juni 2009 pukul 02.44  

Turut berbela sungkawa atas korban jatuhnya Heli milik TNI...Mdah2an keluarga korban mendapat ketabaha...

edylaw 11 Juni 2009 pukul 03.18  

Semoga keluarga yg di tinggakan mendapatkan ketabahan....
Jadi ngeri naik pesawat

nara 11 Juni 2009 pukul 03.41  

iyah, banyak kejadian memilukan menimpa dunia dirgantara kita, semoga keluarga yang ditinggalkan tetap tabah menghadapi cobaan :)

suryaden 11 Juni 2009 pukul 05.23  

semoga bisa menjadi pelajaran dan hikmah, bukankah hal ini sebenarnya tidak boleh terus terulang

gnetplus 11 Juni 2009 pukul 07.27  

Mari kita coba melihat hikmah disisilain:
Menurut saya kejadian demi kejadian adalah hikmah, pasti ada yang salah hingga negeri ini di tegur oleh Allah.
Rakyat menderita DPR pesta cinderamata yang nilainya milyaran rupiah. belum ada aturan jelas banyak sekali penambangan liar kekayaan alam negeri ini ole pihak asing. Tiap hari 100 hektar hutan kita habis karena ilegal loging masih banyak yang lain. benyak penegak hukum menjadi contoh buruk pelaku hukum

mrpall 11 Juni 2009 pukul 07.35  

iya ya saya heran kenapa sering bngt kapal pada jatuh kaya kena flu burung aja

Seladang 11 Juni 2009 pukul 07.54  

Bila sudah jatuh beli yang lain pulak! Jangan ada komisyen untuk orang tertentu seperti di Malaysia sudahlah! Atau 2X5 = 5X2 ?

Seno 11 Juni 2009 pukul 08.38  

Berarti tahun ini adalah tahun hujan pesawat.

Susy Ella 11 Juni 2009 pukul 08.50  

sering banget yaa.....jadi miris dengernya...
orang2 terbaik bangsa ini banyak gugur akibat kecelakaan pesawat...

turut berduka...

Urmi 11 Juni 2009 pukul 09.08  

Thanks for your comment and visiting my blog.
Though I am not able to understand the language but your blog is very nice and interesting.

Unknown 11 Juni 2009 pukul 09.41  

keknya semua perlengkapan TNI harus diganti semua dehh

donalduck 11 Juni 2009 pukul 11.29  

mau gimana lagi? pemerintah kita ya begitu sih...
ntar lagi kasus ambalat mau perang *katanya* trus peralatan kita udah *karatan*...capee dee

mama hilda 11 Juni 2009 pukul 12.32  

semoga peristiwa ini menjadi hikmah agar bisa memperbaiki kesalahan, dan semoga para korban di terima di sisi-Nya dan diterima amal ibadahnya. amien

makasih udah berkunjung

Yudhi 11 Juni 2009 pukul 16.48  

lagi berkunjung nih...lam knal.

kelurahan-gembirakata 11 Juni 2009 pukul 16.50  

kami segenap staf kelurahan paling tertinggal se-kabupaten blogspot mengucapkan turut berduka cita sedalam-dalamnya..bukan cuma di kejadian ini tapi di semua kejadian di belakang yg selalu diikuti kata-kata associated press:putting the spotlight back on the country’s poor aviation safety record. malu jadi bahan tertawaan di luar negeri.

-3- 11 Juni 2009 pukul 16.54  

yah...sedih dech , aturan gugur dimedan tempur ...

Yudhi 11 Juni 2009 pukul 17.19  

kabar baik, makasih!!

attayaya 11 Juni 2009 pukul 17.31  

sore bro
jangan berlanjut musibah kek gini

Hamster Copo 11 Juni 2009 pukul 17.54  

Kalo sering jatuh bagaimana mau melawan malaysia.. belum ditembak sudah jatuh duluan kalo begini caranya indonesia bisa digrogoti malaysia
Parah banget..

Hamster Copo 11 Juni 2009 pukul 17.59  

Neng tolong datang lagi donk biar tau bagaimana bentuknya kandang Hamster Copo..karena baru saja aku membuat tuuh kandang tapi jangan diliatin doank kasih makan juga biar enggak marah hehehe

Hamster Copo 11 Juni 2009 pukul 18.16  

Lagi OL yaa neng!! Hubngi aku neng di qimie_q@yahoo.co.id

frizzy 11 Juni 2009 pukul 19.30  

Sediiiihhhh banget sobb, para anak bangsa terbaik hilang percuma.
Tapi tetap memberikan salam sukses untuk sobat blogger ini.

Cheers, frizzy.

ircham 11 Juni 2009 pukul 21.03  

kayak gini kok mau perang sama malysia......

JO 11 Juni 2009 pukul 22.12  

aku ikut berduka ya bunga :(

sepur 11 Juni 2009 pukul 23.45  

turut berduka cita yang mendalam kepada para prajurit TNI, kepada petinggi - petinggi negeri ini mohon pikirkan keselamatan para kesatria - kesatria Indonesia dalam berlatih. Jangan sia - siakan nyawa mereka.

permisi dulu ah...salam kenal

Fei 11 Juni 2009 pukul 23.46  

aku ikut berduka untuk korban. sedangkan untuk pihak yang berwenang mbok yo di benahi fasilitasnya supaya gak ada kejadian yang sama untuk kali kesekian, moso iyah gak bisa belajar dari pengalaman, kebo ajah gak mau jatuh ke dua kali dalam lubang yang sama. jangan tersinggung yah ini cuma kritik dan saran, takut dipenjara ky prita, hehehehe...peace

Unknown 12 Juni 2009 pukul 00.41  

kejadian ky gn sebenarnya ulah manusia juga..
yg suka nebang pohon n hutan..
so..simbiosis alamnya jadi enggak seimbang, so' cuaca jd susah diprediksi..

came on guys...love our world..love our people..

n aku ikut turut berduka cita..semoga merka yg telah dialam sana, mendapatkan tempat yg istimewa dr Sang Kuasa..amiiiin

Anonim,  17 Juni 2009 pukul 16.43  

Jangan-jangan ada sabotase?? Terlalu aneh kalau sampai tiga pesawat dalam satu bulan..........

Posting Komentar

Recent Coment

Friends Link

Buku Tamu

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP