Selasa, Juni 23, 2009

TKI PAHLAWAN DEVISA DI UJUNG TANDUK

Krisis ekonomi yang berkepanjangan di Indonesia, membuat jutaan manusia di Indonesia ini merasa terancam akan kelangsungan hidupnya, dan itu pulalah yang menyebabkan warga negara Indonesia berpikir keras bagaimana agar perut mereka, keluarga mereka, tidak terancam kelangsungan hidupnya..maka dengan landasan itulah mau tidak mau mereka harus hijrah ke luar negeri sebagai TKI, dengan bermodalkan keberanian dan keyakinan diri, dan pendidikan yang sangat rendah, serba kurang dari pengetahuan, mereka tetap melangkahkan kaki demi menghidupi keluarga mereka ataupun untuk diri sendiri.

Pahlawan devisa(buruh kebun,pembantu rumah tangga,dll yang sifatnya berangkat dari indnesia dengan bermodalkan serba kekurangan dalam pendidikan) hmm ya kalimat itulah yang pemerintah berikan pada mereka (TKI) sebagai alasan ketidak mampuan pemerintah dalam mewujudkan masyarakat yang sejahtera,tidak bisa memberikan kesejahteraan pada seluruh warga Masyarakat indonesia.

Padahal sudah menjadi rahsia umum bahwa berbagai permasalahan yang di terima para TKI,baik itu masalah gajih tidak di bayar, baik itu penyiksaan fisik,penyiksaan batin, bahkan penjualan manusia, saya rasa semua itu sudah menjadi rahasia umum bagi para calon TKI kita. Permasalahannya mengapa mereka tidak takut akan hal itu, jawabannya adalah karena kelangsungan hidup mereka terancam kalau mereka tidak memberanikan diri untuk tetap mengambil resiko itu. Krisis global ini bukan berdampak pada kesulitan masyarakat dalam hal ekonomi, dalam hal mencari pekerjaan saja di Negerinya sendiri, tetapi sudah berdampak pada krisis kepercayaan masyarakat indonesia pada pemerintah.

Mengapa saya katakan TKI PAHLAWAN DEVISA DI UJUNG TANDUK? pertama karena mencari pekerjaan di negeri sendiri susah, dan ketika mencari alternatif lain yaitu dengan bekerja sebagai TKI tetap juga mendapat resiko yang sangat besar,,bahkan sampai detik ini penyiksaan demi penyiksaan terus melanda para TKI baik yang di ketahui ataupun yang tidak oleh pemerintah,,ingat sampai detik ini masih terus terjadi penyiksaan demi penyiksaan itu..

Upaya pemerintah dalam menangani kasus TKI bermasalah ini seolah olah terbentur oleh tembok cina, yang berlapiskan tujuh lapis langit dan tujuh lapis bumi, ga lupa di tambah tujuh lapis permen nano nano,maka jadilah gado gado. sehingga begitu sulit kayanya pemerintah ini dalam memberikan keamanan, kenyamanan para TKI di luar negeri.

Pilpres sebentar lagi akan di langsungkan, berbagai janji janji para calon presiden semanis madu dan seindah langit ke tujuh. sehingga masyarakat terbuai akan janji janji itu, tapi lihat saja kenyataannya nanti setelah sala satu dari mereka mendapatkan kursi panas itu, apakah janji mereka akan di tepati.........? mana gue tau.

Tetapi saya yakin kalau saja dari capres ada yang menyatakan bila mana terpilih jadi presiden, tidak akan ada lagi warga indonesia yang kerja keluar negeri(yang tidak berpendidikan) dan melakukan kontrak sosial dalam jangka waktu maksimal setahun dengan masyarakat, dan bila mana tidak bisa menyelesaikan dalam kurun waktu tersebut maka sanggup mundur dari tahta kepresidenan,saya yakin dia lah yang banyak dipilih oleh masyarakat, karena itu menandakan pemimpin yang mampu mensejahterakan masyakrakat.. itu juga baru kemungkinan belum pasti juga.

45 komentar:

buwel 23 Juni 2009 pukul 04.49  

subhanalloh...moga lebih baek nantinya...

TRIMATRA 23 Juni 2009 pukul 05.30  

ada sedikit kelegaan dihati, bahwa pengiriman TKI akan dihentikan untuk sementara sampai tuntutan perbaikan nasib burh imigran di negeri tujuan disepakati.

tapi kabar ini barangkali hanya akal-akalan biar masyarakat tidak "meng-ekspos" besar2ran masalah TKI di saat pilpres.

Dinoe 23 Juni 2009 pukul 05.31  

semoga nasib mereka lebih baik lagi dikemudian hari

Seti@wan Dirgant@Ra 23 Juni 2009 pukul 06.27  

TKI,.....riwayatmu kini....
Salah satu kualitas ekspor terbesar Indonesia.

Ivan Rahmadiawan 23 Juni 2009 pukul 06.33  

Wah, aku pikir masalah pentingx adalah TKI ilegal.. Mrka gak bsa d lacak oleh KBRI. Jdx sering d siksa tnpa ada yg tau!

DUNIA POLAR 23 Juni 2009 pukul 07.01  

kenapa yah akhir akhir ini penyiksaan pd TKI tu mnjdi trend di sana? moga aja ada hukum yang JELAS yg bener2 bisa melindungi mereka

miwwa 23 Juni 2009 pukul 07.31  

gabisa disalahin juga kan para TKI itu; iming-iming gaji besar yang akan mereka terima jika bekerja di luar negeri; tentu membuat mereka tergiur. skrg yg patut dibenahi adalah hukum negara kita sndr yg masih abu-abu. tak hany TKI; tapi juga kita, kalau ke luar negeri bahkan hany untuk berlibur, bisa saja menerima nasib yg sama. ckckck..

bang ais 23 Juni 2009 pukul 07.52  

curhat ya sob.. smoga ada jalan kluarnya....

IHSAN 23 Juni 2009 pukul 08.50  

seperti buah simalakama

keluar negeri kena jelek

bertahan di dalam negeri kene jelek

susah deh indonesia jadinya

mocca_chi 23 Juni 2009 pukul 10.25  

hmm.... antara setuju dan ga setuju, jika tidak ada lagi TKI (kalaupun ada presiden yang mengusahakannya) apa yakin keadaan mantan TKI it lebih baik di dalam negeri?

kekerasan itu ga hanya terjadi di luar negeri, tpi juga di dalam negeri.

Balisugar 23 Juni 2009 pukul 14.01  

Setidaknya pelaku kekerasan di negeri kita mendapat hukuman, namun entah di negeri orang, sana seperti apa hukumanya, bagaimana juga perhatian negeri orang sama korban TKI, kabarnya sekarang malasyia akan peduli sama nasib TKI yg mengalami kekerasan gak bakalan lagi, mudah2 bener !!!

lebih baik telat daripada kagak, menghentikan penyiksaan, kalau TKI dihentikan hebat donk banyak lapangan kerja di Indonesia !

Yolizz 23 Juni 2009 pukul 14.46  

kenapa yah tenaga kerja indonesia yg di sana suka ga dihargai,, suka disiksa?! apa karna latar belakang pendidikan mereka yg kurang jdnya ga dihargai gitu yah?!

kita liat realisasi dari pemimpin yg bakal terpilih ntar deh..

Ceebook 23 Juni 2009 pukul 15.28  

Kapan ya... Blogger bisa menjadi Pahlawan devisa bagi negara

JO 23 Juni 2009 pukul 15.59  

ngomongin penderitaan TKI memang gak ada habisnya bunga. entah kapan semuanya akan terselesaikan

Ali Mas adi nge-Blog 23 Juni 2009 pukul 17.11  

Bener ngomongin TKI mungkin bisa berjam jam... nah klo Blogger bisa dapet dollar kan juga pahlawan devisa tuh namanya...

Cara Buat Situs 23 Juni 2009 pukul 17.12  

yah beginilah nasib TKI...
sebagian ada yg sangat merasa senang bekerja diluar sana karna merasa nyaman n mendapatkan majikan yg sangat ramah n menganggap mereka itu seperti keluarga sendiri...
tapi ga sedikit juga yg merasakan hal sebaliknya...
memng sangat sulit untuk mencari suap yg salah n yg benar...
semoga saja pemerintah kita kelak akan lebih memperhatikan penghasil devisa terbesar lebih diperhatikan lagi...
dan lebih mengorganisasi masalah TKI ini agar para TKI bisa terdata n dapat perlindungan hukum yang layak...

nice post...
lam kenal juga yah :D

KangBoed 23 Juni 2009 pukul 17.41  

Dari cerita cerita mereka sungguh sangat dikasihani.. banyak yang mendapatkan perlakuan tidak manusiawi.. sebagai bukti negara kita selalu dilecehkan.. karena ulah manusianya sendiri yang mulai tiada perduli.. kecuali kalau sudah jadi berita hangat baru sibuk sendiri mencari muka
Salam Sayang

Bunga 23 Juni 2009 pukul 18.36  

kita memang selalu membanggakan diri sendiri, padahal diluar sana kita tidak punya wibawa apa2. daratan dan lautan kita punya, sumber daya alam sangat melimpah. anggota dewan tiap bentar kunker keluar negeri, tiap bentar study perbandingan, hasilnya ya seperti cerita diatas. tapi gak tau jugalah ya...ntar dicekal pula..hee...hiks!

patahati 23 Juni 2009 pukul 18.39  

Kita memang selalu membanggakan diri sendiri, padahal diluar sana kita tidak punya wibawa apa2. daratan dan lautan kita punya, sumber daya alam sangat melimpah. anggota dewan tiap bentar kunker keluar negeri, tiap bentar study perbandingan, hasilnya ya seperti cerita diatas. tapi gak tau jugalah ya...ntar dicekal pula..hee...hiks!
(kok jd bunga yg koment diatas ya? ketauan share kompi...hiks!)

bamher 23 Juni 2009 pukul 20.03  

turut prihatin ni,,,,

Pencerah 23 Juni 2009 pukul 21.49  

siapa mau daptar jadi TKI...?

ijoroyoroyo 23 Juni 2009 pukul 21.57  

Dari sekian musibah bangsa,
kurangnya hormat pada keringat warga:
asaku: "semakin baik", semoga...

Terimakasih atas pujian,
di blogku yang jauh dari menawan,
semoga manfaat dun-yan wa ukhran...

Ta'dzimku untukmu kawan,
atas hajat berupa sanjungan,
hendak memahat ukirku yang tak rupawan.
Aku hanya ingin ingatkan:
aku sungguh tak layak berperan...

Susy Ella 23 Juni 2009 pukul 23.23  

andaikan di negara kita banyak lapangan pekerjaan....pasti mereka ga jauh2 keluar negeri utk kerja dan musti menerima perlakuan yg ga manusiawi......

moga indonesia...bisa lebih baik

ichanx 23 Juni 2009 pukul 23.35  

TKI... masalah klasik... nyatanya orang emang berlomba2 untuk jadi buruh di negri orang... :|

dayana 23 Juni 2009 pukul 23.45  

Askum semuanya,kebetulan sekali saya ni sdh jd Tki 10 th lebih,jd banyak tahu tentang apa itu Tki, kasian memang para Tki kita ni, apalagi kususnya yg jd PRT atau pembantu rumah tangga.
Nasib mereka kurang terbela.. Pdhal mereka sudah menyumbangkan devisa untk negara,tp mereka sndiri ada yg gak dapat gaji,ada yg disiksa,ada yg diperkosa,bahkan ada yg terbunuh ataupun sengaja dibunuh... Kalau aku mau cerita panjang banget nantinya..Wassalam

EEL'S 24 Juni 2009 pukul 09.54  

Prihatin banget, klo lihat penderitaan TKI, HAknya sering terlanggar, tidak cuma hak gaji, tapi hak hidupnya, coba aja klo kita beberapa kali lihat TKI yang pulang tinggal nama , Smg ke depannya mereka lebih baik...

lidya 24 Juni 2009 pukul 18.12  

semoga hak2 TKI dihormati

Ferfau 24 Juni 2009 pukul 21.01  

aku baru 'ngeh' klw TKI tu sebutannya pahlawan devisa... huhuhuu...

aku prihatin kali lah sama TKI2 tu... udh ga dpt kerja di sini, taunya di negri org ga jg dibayar,,, hikz... hikz...

KangBoed 24 Juni 2009 pukul 21.13  

waaaaaah.. bingung yaaaa... mau bicara apalagi..
Salam Sayang

ceuceusovi 24 Juni 2009 pukul 21.44  

memang banyak yang perlu dibenahi dalam hal TKI ini.. tidak mungkin juga dihentikan begitu saja jika di Indonesia tidak ada lapangan kerja buat mereka..so sementara ini, menjadi TKI tetap menjadi solusi namun perlu banyak pembenahan di sana-sini terutama masalah jaminan keselamatan dan hak mereka disana.. I hope someday..there's no more TKI/TKW ( especially for being a servant in out country )

attayaya 24 Juni 2009 pukul 21.46  

mereka kebanyakan sengsara di luar sana
pemerintah cuek saja
semoga masalahnya cepat selesai ya

dwina 24 Juni 2009 pukul 21.56  

TKI
ketika membaca kata TKI, ada yang nyentil di hati sebab diriku adalah sebagian dari mereka, mereka yang datang dengan segunung harapan tuk dapat menghidupi diri dan keluarga.
mereka yg datang kebanyakannya memiliki pendidikan yg rendah, walaupun bukan semuanya. mereka yang berani mengambil resiko tuk terus berjuang di negeri orang. mereka tidak berfikir apakah kedatangannya adalah juga membantu negara? yang mereka tau mereka harus berusaha tuk hidup dan meneruskan hidup

terima kasih postingannya yg mengupas tentang kami. terima kasih juga untuk komennya diblog saya

YAYAN 24 Juni 2009 pukul 22.56  

pilu dan pilu lg..kapan ya brita bagus nya huhuhu

Aldrix 25 Juni 2009 pukul 04.21  

Bicara soal TKI... emang gue bukan ahlinya...

tapi nih artikel bagus bgt bisa nyadarin mereka betapa susahnya juga cari kerjaan .. apalagi diluar negeri..

sip

Babelland.com 25 Juni 2009 pukul 05.54  

seharusnya ini PR bwt pemerintah....
gimana caranya ciptain lapangan pekerjaan jangka panjang, jadi bisa nyerap banyak tenaga kerja...

Babelland.com's Last post.....Penginapan Murah di Bali

Lala 25 Juni 2009 pukul 08.02  

Semoga nasib mereka bisa lebih baik, amin.

Unknown 25 Juni 2009 pukul 09.40  

jangan sampai ada yg menderita lagi ya. yg penting pemerintah membuka lowongan kerja seluasnya.

furniture indonesia 25 Juni 2009 pukul 11.36  

Ikut prihatin dg nasib mereka

blogger 25 Juni 2009 pukul 13.11  

kadang kalau liat yang pada berhasil pulang bawa duit bejubel, bikin tetangga bangga, tapi kadang gak pulang mati di negeri sebrang. semoga pemerintah lebih arif menyikapinya...
salam kenal;-)

anazkia 25 Juni 2009 pukul 23.10  

bang, saya TKI juga nih, dengan pendidikan terbatas dan pengetahuan tak sampai batas. Memang miris dengan nasib para TKI tapi, selayaknya ketika hendak berangkat ke luar negeri bagi para TKI adalah menyiapkan tiga hal, ilmu, iman dan amal. Ini menjadi wajib, karena, tak sedikit para TKI yang menganiaya diri sendiri. Dengan berperangai tak terpuji bukan di negeri sendiri. Wallahu'alam

Juliawan 26 Juni 2009 pukul 00.52  

gua kadang-kadang bingung juga pemerintah kita kadang-kadang ga perhatiin juga ,wew padahal mereka itu pahlawan sih menggerakkan perekonomian disuatu negara gt salam kenal ya

reni 28 Juni 2009 pukul 22.14  

Aku seringkali tak habis pikir kenapa banyak majikan yg bertindak kejam pada orang-2 yg telah bekerja padanya dg segala pengorbanannya ya ?

Posting Komentar

Recent Coment

Friends Link

Buku Tamu

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP